Halaman

Rabu, 02 Januari 2013

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN


UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS  INSTRUMEN
Dalam suatu penelitian, bagaimana data yang diperoleh akurat dan objektif adalah sesuatu yang sangat esensi. Agar data yang dikumpulkan benar-benar berguna, maka alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel.
VALIDITAS
Validitas (Validity) yaitu sejauhmana suatu alat ukur tepat dalam mengukur suatu data, dengan kata lain apakah alat ukur yang dipakai memang mengukur sesuatu yang ingin diukur. Misalnya bila kita ingin mengukur cincin, maka kita gunakan timbangan emas. Bila ingin menimbang berat badan, maka kita gunakan timbangan berat badan. Jadi dapat disimpulkan bahwa timbangan emas valid untuk mengukur berat cincin, tapi timbangan berat badan tidak valid untuk mengukur cincin.
RELIABILITAS
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama. Misalnya kita ingin mengukur jarak. Alat ukur pertama yang kita gunakan adalah meteran logam, dan alat ukur lainnya adalah dengan menghitung langkah kaki. Pengukuran dengan meteran logam akan mendapatkan hasil yang sama kalau pengukurannya diulang dua kali atau lebih. Namun sebaliknya jika pengukuran dengan tapak kaki, besar kemungkinan akan didapatkan hasil yang berbeda kalau pengukurannya diulang dua kali atau lebih.Jadi dapat disimpulkan bahwa pengukuran dengan meteran logam lebih reliabel dibandingkan dengan kaki.
CARA MENGUKUR VALIDITAS
Untuk mengetahui validitas instrumen/kuesioner biasanya dilakukan dengan tehnik korelasi Pearson Product Moment,yaitu cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel/pertanyaan dikatakan valid bila skor variabel/pertanyaan tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor total.
CARA MENGUKUR RELIABILITAS
Pertanyaan dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara :
  1. Repeated Measure. Pertanyaan ditanyakan pada responden berulang pada waktu yang berbeda, (misalnya sebulan kemudian), dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
  2. One Shot. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran reliabilitas sering dilakukan dengan one shot dengan beberapa pertanyaan. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jika pertanyaannya tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan yang sudah valid baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.
Biasanya untuk keperluan uji instrumen/kuesioner ini, responden yang digunakan adalah pada lokasi yang berbeda dengan lokasi penelitian namun memiliki karakteristik yang sama. Biasanya jumlah responden yang digunakan adalah 10% dari jumlah sampel penelitian.
LANGKAH UJI KUESIONER PADA SPSS
Buka program SPSS, masukkan data-data hasil pengumpulan data sesuai dengan jumlah pertanyaan/variabel penelitian.Selanjutnya Klik”Analyze” pada menu pada bagian atas SPSS, pilih “Scale”, lalu pilih “Reliability Analysis”, Masukkan semua variabel ke dalam kotak “Items”,variabel/pertanyaan yang dimasukkan hanya variabel yang akan diuji saja. Pada “Model” biarkan pada pilihan “Alpha”. Lalu klik option”Statistics”, pada bagian “Descriptives for” klik pilihan “Item”,”Scale if item deleted”, sedangkan yang lain biarkan saja.Klik “Continue”,klik “OK”,maka akan keluar outputnya.
Interpretasi :
Hasil analisis reliability menghasilkan 2 bagian. Bagian pertama (item statistic) memperlihatkan hasil statistic deskriptif masing-masing variable(mean,st.deviasi,N). Pada bagian kedua menunjukkan hasil dari proses validitas dan reliabilitas. Ketentuan yang digunakan adalah pengujian dimulai dengan menguji validitas kuesioner baru dilanjutkan dengan uji reliabilitas.
  1. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan r tabel dengan r hitung.
Nilai r tabel dilihat pada tabel r dengan df= n-2 (n= jumlah responden/sampel) . Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan didapatkan angka r tabel.
Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada kolom”Corrected item-Total Correlation”.
Keputusan:
Masing-masing pertanyaan/pernyataan dibandingkan nilai r hasil/output dengan nilai r tabel, bila r hasil>r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.
  1. Uji Reliabilitas
Setelah semua pertanyaan valid semua, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r hasil dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s Alpha”. Ketentuannya : bila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

54 komentar:

  1. Biasanya untuk keperluan uji instrumen/kuesioner ini, responden yang digunakan adalah pada lokasi yang berbeda dengan lokasi penelitian namun memiliki karakteristik yang sama. Biasanya jumlah responden yang digunakan adalah 10% dari jumlah sampel penelitian.

    untuk teori ini mengacu dari mana ya?saya sedang membutuhkan acuan tersebut. trimakasih

    BalasHapus
  2. saya menggunakan respoden dengan tabel isac otomatis menghasilkan 263 orang yang harus di uji... ternyata tidak reliabel.. gimana ya..

    BalasHapus
  3. Masih belum paham tentang cara mencari nilai r-tabel nya ?? :/

    BalasHapus
  4. r tabel diperoleh dari rumus: df = n-2. selanjutnya dicocokkan ke tabel r. (biasanya ada di lampiran setiap buku metopel). Misalnya sample anda 15, berarti n=15 maka df= 15-2 hasilnya 13. Lihatlah nilai 13 dengan nilai signifikansi 5% pada r tabel, tabel akan menunjukkan nilai 0.514. maka nilai r tabel adalah 0.514.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau N = 13 nilai r tabelnya 0,553
      kalau N=15 baru 0,514
      saya lihat di r tabel dibuku SPSS22 dari DUWI PRIYATNO

      Hapus
    2. seharusnya kalau n=15 berarti df=15-2=13 jadi r tabel untuk df=13 yaitu 0,553.
      begitu juga dengan n=17 berarti df=17-2=15, jadi r tabel untuk df=15 yaitu 0,514

      Hapus
    3. Gan saya minta tabelnya df=13 yaitu 0,553 donk

      Hapus
  5. ..."Biasanya untuk keperluan uji instrumen/kuesioner ini, responden yang digunakan adalah pada lokasi yang berbeda dengan lokasi penelitian namun memiliki karakteristik yang sama. Biasanya jumlah responden yang digunakan adalah 10% dari jumlah sampel penelitian."...

    Paragraf ini kalau boleh tahu dasar asumsinya/referensinya apa ya pak? Kebetulan cocok dengan kondisi responden saya. Saya perlu referensi ilmiah untuk mendukung asumsi tersebut.

    Apakah benar uji validitas dilakukan minimal pada 30 responden?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaps, saya juga sedang memerlukan pernyataan ini. Tolong di jawab. Apakah benar minimal 30?

      Hapus
    2. apakah ada yang mempunyai referensi batas minimal responden uji validitas 30? saya membutuhkan referensinya. terimakasih

      Hapus
    3. Mba Nova Bae, ada Mba, di Buku karangan Sugiyono tentang Metode Penelitian.

      Hapus
    4. Bner mba di buku sugiyono ada minimal responden unyuk uji valid itu 30

      Hapus
  6. jumlah sampel penelitian saya ada 131 orang, kalau saya mau menguji validitas kuesioner, berapa ya jumlah n yang harus saya pakai ?

    BalasHapus
  7. bang mau tanya, kalo sample untuk validitas dan reabilitas,,,bsa ngga di pake lagi untuk jumlah reponden total terus digunakan untuk uji lainnya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga bisa mas, responden uji validitas dan relibilitas bukan bagian dari sampel

      Hapus
    2. Kalau ditempat yang sama tapi responden uji valid tidak diambil sebagai sampel penelitian. Apakah bisa mas?

      Hapus
  8. bingung pas uji reliabel di dapat reliabel. Tp pas uji validitas di dapat ada butir angket yg tdk valid. Itu bagaimana ya?

    BalasHapus
  9. klo n nya 5 = 5-2= 3
    trus r tabelnya brapa yah ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Google aja mbak. Cari tabel nilai r. Dah ada lah tuh.

      Hapus
    2. Google aja mbak. Cari tabel nilai r. Dah ada lah tuh.

      Hapus
  10. N saya kan 100. Jadi df=100-2=98. Tetapi di r tabel tidak ada 98 adanya 95 lalu langsung 100. Terus bagaimana ya?

    BalasHapus
  11. Maaf mohon info , bagaimana kita harus memilih alfa(tingkat signifikansi) 5% atau 1%? Mohon informasinya. Trmksh

    BalasHapus
  12. Maaf mohon info , bagaimana kita harus memilih alfa(tingkat signifikansi) 5% atau 1%? Mohon informasinya. Trmksh

    BalasHapus
  13. 1.Bagaimana jika uji validitas hanya 33% datanya cuma valid? Apakah data tersebut dapat dipakai?
    Berapa minimum persentasenya uji validitas?
    2. Apakah jika uji validitasnya rendah, data masih bisa dipakai jika uji reliabilitasnya tinggi?

    BalasHapus
  14. kalau misalnya N=300 nilai Rnya berapa...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. n 300 jadi
      df= (n-2)
      df= (300-2)
      df= 298.
      jadi cari di r tabel di 298

      Hapus
    2. Klw n=50
      rtabel nya brpa ya

      Hapus
    3. Klw n=50
      rtabel nya brpa ya

      Hapus
    4. Klw n=50
      rtabel nya brpa ya

      Hapus
    5. Klw n=50
      rtabel nya brpa ya

      Hapus
    6. Ikutin rumus yg tertera di atas bang sama ajh itu.

      Hapus
  15. Apakah responden yang digunakan untuk uji validitas minimal 30 responden? Butuh referensi luurrr mohon bantuannya
    Terimakasih

    BalasHapus
  16. R tabel buat reliabilitas ama validitas sama gga sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih sama gak ya? Butuh pencerahan.
      karena ada beberapa yang bilang reliabilitas harus >0,6
      Tapi punyaku kurang dari 0,6 tapi lebih besar dari r tabel

      Hapus
  17. Maaf mba mau tanya untuk r tabel 98 kok gak ada yaaa.

    BalasHapus
  18. maaf untuk uji reliabilitas yang Ketentuannya : bila r Alpha > r tabel maka dianggap reliabel itu menurut ahli mana ? mohon pencerahaannya

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Kalo jumlah responden nya kurang dari 10 apa bisa uji validitas dan reliabilitas?

    BalasHapus
  22. kalau menghitung r hitung gimana ya mohon bantuannya

    BalasHapus
  23. Kalo sampelnya banyak biasanya di tabel nilai r nya ga ada, biasanya cuma sampe 100 atau 200an, gimana kalo n=326 ?

    BalasHapus
  24. kalau jumlah sampelnya 200 responden apakah boleh hanya menggunakan 30 responden saja untuk uji validitas dan reabilitasnya? dan buku referensi karangan siapa yg cocok?

    Mohon bantuannya kakak" sekalian

    BalasHapus
  25. Assalamu'alaikum.. N=29 r tabel nya berapa ya?? Mhon jwabannnya trimakasiih..

    BalasHapus
  26. Kalo validitas nya make 100 responden, lalu pd saat uji reabilitas hanya memakai 30 responden apakah bisa ?

    BalasHapus
  27. Iya ini saya juga mau tanya ni.. Utk sampel uji validitas dan realibiltas berapa ya? Teori yg mendukung darimana ya?mohon bantuAn jawaban sekiranya ada yg tahu.. Terimakasih

    BalasHapus
  28. ketika sample.nya 100 untuk menguji validitas dan reliabilitas itu berapa ya? tetap 100 atau hanya 30, dan alasannya kenapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah sudah menemukan jawabannya? Saya perlu informasinya, terimakasih 🙏

      Hapus
  29. Kalo n=50 r tabelnya brapa ya..?
    Mohon bantuannya

    BalasHapus
  30. Ada yg tau alasan kenapa harus n-2 dan n-1

    BalasHapus