Halaman

Senin, 28 November 2011

Hakikat belajar dan karakteristik pembelajaran di SD


  1. Hakekat Belajar
Menurut Gagne (1984: ) belajar didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut.
·         belajar adalah perubahan tingkah laku;
·         perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan;
·         perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama
Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang bagaimana tingkahlaku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman (Snelbeker 1974 dalam Toeti 1992:10) Dari pengertian di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkahlaku sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri siswa,agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan dalam kurikulum maka guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan perubahan tingkahlaku siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Aktifitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinyaguru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai starategi pembelajaranyang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal. Dalam pembelajaran proses belajar tersebut terjadi secara bertujuan ( Arief Sukadi 1984:8) dan terkontrol. Tujuan -tujuan pembelajaran telah dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku. Peran guru disini adalah sebagai pengelola proses belajar mengajar tersebut
Dengan kata lain Tujuan pendidikan secara operasional adalah memberikan pembelajaran bagi siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap bagi dirinya (sesuai dengan kebutuhan hidupnya). Dari tujuan tersebut memunculkan aktivitas belajar yang  didefinisikan sebagai Proses perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu proses pengalaman, baik intelektual, emosional maupun fisik. Berdasarkan tinjauan ilmu pengetahuan, yaitu ilmu yang dihasilkan dari pengamatan, penghayatan, berpikir atas masalah-masalah yang ada di lapangan riil, juga memunculkan istilah belajar yang berarti belajar harus berangkat dari masalah riil.


  1. Karakteristik pembelajaran di SD

            Sesuai dengan hakekat belajar diatas maka pembelajaran di SD hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik siswa. Untuk menyikapi hal itu maka diperlukan prinsip-prinsip dalam mengajar sebagai acuan guru. Antara lain:
    1. Prinsip Motivasi
Guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tetap memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

    1. Prinsip Latar / Konteks
Guru perlu mengenal siswa secara mendalam menggunakan contoh, memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, dan semaksimal mungkin menghindari pengulangan-pengulangan materi pengajaran yang sebenarnya tidak terlalu penuh bagi anak.

    1. Prinsip Keterarahan
Setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran,guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan bahan dan alat yang sesuai serta mengembangkan strategi belajar yang tepat.

    1. Prinsip Hubungan Sosial
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru perlu mengembangkan strategi belajar yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa,siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan lingkungan, serta interaksi banyak arah.

    1. Prinsip belajar sambil bekerja
Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus banyak memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan praktek atau percobaan atau menemukan sesuatu melalui pengamatan, penelitian dan sebagainya,

    1. Prinsip Individualisasi
Guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteristik setiap anak secara mendalam baik dari segi kemampuan maupun ketidakmampuannya dalam menyerap materi pelajaran, kecepatan maupun keterlambatannya dalam belajar dan perilakunya sehingga setiap kegiatan belajar masing-masing anak mendapat perhatian dan perlakuan yang sesuai.

    1. Prinsip Menemukan
Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu memancing anak untuk terlibat secara aktif baik fisik,mental,social,dan/ emosional.

    1. Prinsip Pemecahan Masalah
Guru hendaknya sering mengajukan berbagai persoalan / problem yang ada disekitar, dan anak dilatih untuk merumuskan, mencari data, menganalisis, dan memecahkannya sesuai kemampuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar